JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus dugaan pencurian barang yang dilakukan kurir barang online gadungan, DI dan HI, tidak lepas dari kelalaian korban. <br /> <br />Saat kejadian, korban FT menggunakan jasa pengiriman barang online di luar prosedur. Korban bertransaksi tanpa aplikasi. <br /> <br />Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyebut, jika konsumen bertransaksi di luar aplikasi, risikonya barang dilarikan oknum kurir (pelaku). <br /> <br />Dalam catatan YLKI, kasus pencurian barang milik konsumen jasa kirim barang online tergolong tinggi, kebanyakan karena oknum kurir barang online membawa lari barang milik konsumen. <br /> <br />Namun, tak dipungkiri, beberapa kasus terjadi karena konsumen bertransaksi di luar prosedur. <br /> <br />Terungkapnya kasus pencurian berkedok jasa kurir barang online telah menguak fakta lain, yakni adanya praktik jual beli akun aplikasi jasa pengiriman barang online di media sosial. <br /> <br />Diketahui, pelaku DI dan HD memiliki beberapa akun aplikasi yang didapat secara ilegal. <br /> <br />Mereka menggunakan akun aplikasi jasa ekspedisi online yang dibeli dari seseorang di media sosial. <br /> <br />DI dan HD dijerat pasal berlapis, Pasal 372 KUHP tentang penggelapan dan Pasal 372 tentang pencurian dengan pemberatan. Ancaman hukumannya penjara 7 tahun. <br /> <br />Asperindo menilai, para pelaku menggunakan data-data masyarakat yang bocor untuk dimasukkan pada akun ilegal. <br /> <br />Asperindo mendorong anggotanya meningkatkan sistem keamanan dan pengamanan data pelanggan maupun karyawan. <br /> <br />Jangan sampai terjadi penyalahgunaan data, seperti menjual akun aplikasi dengan memalsukan data orang lain. <br /> <br />Bagi masyarakat, agar tidak menjadi korban penipuan kurir barang online gadungan, gunakan aplikasi kurir online resmi. <br /> <br />Pastikan identitas kurir, jenis kendaraan, dan plat nomor kendaraan sesuai dengan data pada aplikasi. Simpan bukti identitas kurir, foto, dan rekam video saat kurir mengambil barang sebagai bukti. <br /> <br />Jangan bertransaksi tanpa aplikasi. Batalkan jika identitas kurir, jenis kendaraan, dan plat nomor kendaraan tidak sesuai data pada aplikasi. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/580652/waspada-ini-tips-agar-tak-jadi-korban-penipuan-kurir-online-gadungan-part-2
